Tujuh bulan pertama yang telah kulewati, memberi semangat bagi kedua orang tuaku.
Bulan yang sangat memberi harapan baik bagi perkembangan awal pikiran,
emosional dan tingkah lakuku. Aku kini begitu
aktifnya layaknya anak yang kuat dan sehat. Sejak masa akhir ASI eksklusif, aku sudah coba diberi
makanan tambahan, namun sangat sulit bagiku untuk bagaimana mengantikan makanan
cair atau ASI yang selama ini telah menjadi makanan pokokku dengan makanan lainnya. Hingga bulan ini aku
tak bisa mengkonsumsi selain ASI, padahal orang tuaku sudah mengusahakan
berbagai cara mulai dari makanan buatan rumah, buatan pabrik dari sereal hingga
biskuit, namun tetap tak bisa masuk dalam perutku, begitu ada di bibir aku telah
menolaknya.
Rabu, 10 Agustus 2016
Feminisme,
Perencanaan Pembangunan
Strategi Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Politik melalui Pusat Pembelajaran Ina Bo’i Berbasis Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Dalam pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II (Diklat PIM II) Angkatan V tahun 2016 yang diselenggarakan
oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, yang dikuti oleh
60 peserta dari berbagai kalangan yang berasal dari pimpinan eselon II dari lintas
kementrian, provinsi dan kabupaten/kota dari berbagai daerah se-Indonesia. Pada
kesempatan tersebut Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Nusa Tenggara Timur menggagas penyusunan Rencana Proyek Perubahan (RPP) dalam
wujud inovasi pembangunan bagi perempuan yang akan dilaksanakan di daerah.
Berangkat dari penugasan tersebut, telah disusun sebuah Rencana Proyek
Perubahan (RPP) dengan judul Strategi
Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Pembangunan Politik melalui Pusat
Pembelajaran Ina Bo’I Berbasis Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur,
yang telah melewati berbagai proses pengusulan ide, mentoring, coaching hingga pembahasan telah
dituangkan dalam wujud Laporan Proyek Perubahan (LPP). Berdasarkan hasil
pengujian, penilaian dan evaluasi maka Laporan Proyek Perubahan ini mendapatkan
nilai sangat memuaskan dan menempati sepuluh besar.
Kita tak menyadari sepenuhnya bahwa ruang dan waktu adalah
dimensi yang selalu menjalin dalam kehidupan kita, dalam pikiran, emosi
dan tingkah laku kita. Ruang dan waktu ibarat dua buah sisi logam yang saling
melengkapi, bukan sebaliknya untuk diundi. Ruang bisa melebur bersama waktu,
dan waktu bisa membawa pergi ruang dalam sejarah. Kita hanya entitas yang
singgah dalam dimensi ruang dan kemudian waktu yang harus memisahkan kita. Waktu
terus bergulir seperti bola yang terus mengeliding tanpa henti, meninggalkan kita
dibelakang yang masih menyimpan kenangan dengan melekatkan jiwa kita pada
ruang-ruang yang mulai usang.
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!