Tokoh yang satu ini telah
berkecimpung dalam penelitian tentang kerajaaan-kerajaan di Indonesia selama 30
tahun. Beliau telah membentuk Pusat
Dokumentasi Kerajaan-Kerajaan di Indonesia (PUSAKA) bermarkas di Vlaardingen (Belanda). Ia melakukan upaya
besar untuk meneliti sejarah dan para pewaris dari kerajaan-kerajaan di Indonesia
dengan kondisi kekiniannya. Dan saat ini Beliau sedang menekuni penyusunan ensiklopedia
seluruh kerajaan di Nusantara. Harapannya adalah tetap menjaga ketersediaan
informasi dari kurang lebih 300 kerajaan
di tanah air dengan segala pendokumentasiannya. Dalam proses ini Beliau
telah melakukan kunjungan ke berbagai kerajaan,
serta mengunjungi para raja dan sultan di daerah-daerah
tertentu di Indonesia untuk melakukan penelitian terkait sejarah mereka. Dengan demikian dapat
terkumpulnya berbagai informasi lengkap tentang sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia. Hal ini juga melibatkan keterkaitan dengan sumber-sumber
dari banyak orang yang saling terhubung dengan sejarah kerajaan. Karena bagaimanapun
sejarah sebuah kerajaan memilki kepentingan yang luas bagi lapisan masyarakat
dalam mengukuhkan kearifan di masa lalu. Sumber-sumber yang ada seperti dokumentasi
foto lama dan kini, serta sumber-sumber tertulis lainnya. Mengingat selama ini
banyak sumber-sumber tentang sejarah sebuah kerajaan, hanya tersimpan rapi di
negeri Belanda, dan hasrat dari sejarawan ini adalah membawa kembali sejarah
kerajaan masa lalu ke tempat di mana sejarah itu berasal.
Pendapatnya adalah bahwa dengan
kembalinya berbagai informasi yang hilang ini menjadi upaya untuk saling
belajar lagi dalam mengembangkan sejarah ke depan. Karena akan selalu ada pertanyaan-pertanyaan
dari sebuah sejarah linear, yang masih harus diselidiki lagi. Bersama rekannya Dr. Hans Hagerdal dari
Swedia (Penulis Buku Lord Lords of the Land, Lords of the Sea:
Conflict and Adaptation in Early Colonial Timor, 1600-1800; 2012), telah menulis sejumlah publikasi tentang kerajaan-kerajaan di Nusa
Tenggara Timur. Harapannya agar semakin banyak lagi buku-buku sejarah tentang raja-raja
di Nusa Tenggara Timur. Kini salah satu konsentrasinya adalah bagaimana
agar tokoh pejuang Sobe Sonbai III bisa menjadi salah satu Pahlawan Nasional
dari Timor dan Nusa Tenggara Timur. Ia bahkan sangat berharap
dan berusaha untuk benar-benar menjadikan Sobe Sonbai III sebagai raja di Timor yang merupakan tokoh perjuangan di garis depan yang
frontal menghadapi kekuasaan kolonial. Karena Ia berkeyakinan
bahwa Liurai Sobe Sonbai III
adalah tokoh yang gigih melawan penjajah Belanda dan tidak
pernah menyerah berjuang sepanjang hidupnya.
Donald P. Tick di ruang kerjanya - Vlaardingen
Usaha yang telah dilakukannya adalah mengunjungi pimpinan Kerajaan/Dinasti Liurai Sonbai Besar saat ini yaitu Willem Henrick Cornelis Sonbai di Kauniki - Timor, dan mendapatkan persetujuan untuk bisa mengajukan Sobe Sonbai III ke pemerintah pusat menjadi pahlawan nasional, bahkan yang pertama untuk NTT bagi pejuang sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Hal serupa juga didukung oleh berbagai raja-raja di daratan Timor yang sempat ditemuinya, dalam mewujudkan salah satu tokoh dari Timor menjadi pahlawan nasional. Upaya ini juga sudah didukung oleh Pemerintah Nusa Tenggara Timur, namun belum terlihat upaya apa yang benar-benar telah dilakukan pemerintah saat ini.
Walau mengaku memiliki darah campuran asal Jawa,
Yahudi, Belanda dan Jerman. Namun
sepertinya, sebagian jiwanya ada di Timor dan Nusa Tenggara Timur. Ini dilihat
dari penampilan dan kostumnya yang etnik. Ia punya kecintaan dan ketertarikan
yang besar untuk Timor. Salah satunya telah menjadi anggota dari Royal Court of Kupang
oleh Usif Leopold Isu Nisnoni sejak tahun 2003 lalu.
Sehingga tokoh ini sudah dikenal luas, terutama oleh para pewaris
kerajaan-kerajaan di Timor, seperti Fettor Esthon
Foenay dari Kupang hingga Raja Don Kusa
Banunaek dari Amanatun di SoE. Dengan menjalin persahabatan dengan para
raja-raja di Timor, maka dapat saling menukar dokumentasi dan informasi tentang
kerajaan masing-masing. Saat ini beliau menetap di Kota Vlaardingen,
South Holland – Belanda. Para pembaca yang memiliki informasi dan bisa melakukan kerjasama
dalam hal publikasi sumber-sumber penulisan sejarah kerajaan-kerajaan lokal,
terutama di Timor dan Nusa Tenggara Timur selalu bisa menghubunginya, untuk berbagai pertanyaan serta komentar
melalui email miliknya: pusaka.tick@kpnmail.nl dan http://kerajaan-indonesia.blogspot.com/ atau http://www.royaltimor.com. (*)
Sumber foto: https://www.facebook.com/ & http://www.jaspervanbladel.nl
Kupang, 14 Oktober 2014
©daonlontar.blogspot.com
©daonlontar.blogspot.com