Banyak yang tidak menyadari bahwa kita sedang mengalami gangguan pada pencernaan, terutama di lambung yang oleh masyarakat sering disebut dengan
penyakit maag (dyspepsia). Hal ini
mungkin dibiarkan saja, karena menganggap penyakit maag hanya penyakit biasa,
padahal penyakit ini cukup berbahaya. Tidak
melakukan pemeriksaan lebih lanjut dapat mengakibatkan maag akut, maag kronis
hingga gastroesophageal reflux disease (GERD). Penyakit yang merupakan gangguan fungsi lambung ini
disebabkan oleh naiknya kadar asam dalam lambung di atas batasan normal. Sehingga dapat
mengakibatkan terkikisnya lapisan mukosa atau selaput lendir yang melindungi
dinding lambung terhadap pengaruh asam dan enzim yang biasanya terdapat di
dalam cairan lambung. Produksi asam yang
berlebihan ini menyebabkan rusak atau lukanya dinding lambung.
Bagi penderita penyakit maag atau tukak lambung ini akan
merasakan perih dan kembung di lambung, yang sakitnya dalam taraf masih bisa
ditahan namun bisa hingga tahap parah. Sakit maag yang dirasakan penderita
dapat berupa suhu badan naik hingga keluar keringat dingin, nafas hangat hingga
sering bersendawa, pusing hingga sakit kepala hebat, tengkuk terasa kaku hingga
punggung yang sakit, tengorokan kering hingga susah menelan, pandangan mata
melemah hingga kaki tangan lemas, nafas sesak hingga dada terasa penuh, nyeri
dada hingga jantung berdebar hebat, tangan gemetar hingga serasa ingin segera
pingsan.
Penyebab terjadinya penyakit maag ini antara lain terinfeksi
bakteri (H. pylori) di lambung, stres karena beban
pikiran, beban hidup dan beban kerja, kurang beristirahat, pola hidup tidak
sehat, pola dan kebiasaan terlambat makan. Namun hal utama penyabab penyakit
maag ini adalah makanan minuman dan lainnya yang masuk ke dalam lambung. Untuk
itu perlu diidentifikasi makanan dan minuman serta apa saja yang bisa
meningkatkan kadar asam di lambung. Berikut adalah daftar makanan dan minuman
yang perlu diwaspadai bagi penderita penyakit lambung:
Makanan
1)
Beras ketan, mie basah, mie instan, bihun, pasta, bulgur, makaroni, jagung, singkong, talas;
2)
Ikan asin, ikan kering, ikan
pindang, ikan kaleng, chicken nugget;
3)
Gulai, kare, daging berlemak,
santan;
4)
Gorengan, kentang goreng,
keripik singkong, keripik kentang, keripik pisang;
5)
Sayur kol, sawi, petola,
kubis, daun singkong, nangka muda, kangkung darat;
6)
Tomat, markisa, durian,
duku, nenas, nangka, pisang ambon, kedondong, belimbing, asam jawa, jeruk,
semangka, melon, stroberi;
7)
Buah-buahan yang
dikeringkan, manisan;
8)
Kue tart, brownis;
9)
Keju;
10) Jahe, merica, lombok, cabe, bubuk cabe, saus tomat, cuka;
11) Coklat (kue, biskuit, snack bar);
12) Dodol;
13) Tape.
Minuman
1)
Air Es;
2)
Es krim;
3)
Susu full cream, susu
coklat;
4)
Kopi;
5)
Teh;
6)
Minuman keras, alkohol;
7)
Jus tomat;
8)
Jus asam jawa;
9)
Jus jeruk/ jus jeruk nipis;
10) Jus/sirup nenas;
11) Saribuah sitrus;
12) Soda;
13) Soft drink;
14) Minuman energi/suplemen;
15) Tuak.
Lainnya
1)
Rokok;
2)
Permen kopi, permen asam,
permen pedas, permen karet;
3)
Obat penenang (CTM), obat
sakit kepala, obat
anti rematik, obat tidur, aspirin, anti-inflamasi non-steroid (NSAID), ibuprofen,
asam mefenamat;
4)
Suplemen zat besi, vitamin C, asam salisilat, acetosal,
kartikosteroid;
5)
Madu hutan;
6)
Bahan pengawet, borax,
formalin, pewarna makanan.
Daftar makanan minuman dan lainnya di atas bukanlah sesuatu
yang final dan mengikat bagi setiap orang. Karena sangat tergantung pada
tingkat keparahan sakit lambung yang diderita. Sehingga ada yang tetap
mengkonsumsi dengan membatasi jumlahnya, hingga yang tidak boleh mengkonsumsi
sama sekali, karena bagaimanapun sensitifitas lambung satu sama lain juga tidak sama. Sederhananya bagi penderita maag bila mengkonsumsi sesuatu
dan merasakan ketidaknyamanan, hampir dipastikan bahwa makanan tersebut tidak
cocok buat lambung anda dan sangat perlu untuk seterusnya dihindari. Karena
kondisi lambung yang berbeda daftar pantangan di atas bisa berkurang begitu
juga bisa bertambah. Maka perlu memilih apa yang masuk ke dalam lambung kita
agar tidak
meningkatkan sekresi asam lambung dan membuat
lambung tetap sehat.
Selain pengobatan melalui farmakologi (obat-obatan) juga diperlukan pengobatan non formakologi seperti pengaturan gaya hidup sehat, berolah
raga teratur, memilih suplemen yang tepat dan terutama
memilih makanan sehat bagi lambung, sehingga informasi singkat di atas dapat
berguna bagi para penderita penyakit maag atau lambung. (*)
Kupang, 13 Juni 2015
©daonlontar.blogspot.com
©daonlontar.blogspot.com