Tujuh puluh lima tahun yang lalu, di Istana Soestdijk Baarn-Belanda pada 31 Januari 1938, lahir Beatrix
Wilhelmina Armgard atau yang lebih dikenal dengan Ratu Beatrix saja, yang adalah putri pertama dari Ratu Juliana. Di
tahun 1980, Ketika Ratu Juliana turun tahta, Beatrix diangkat menjadi
Ratu Belanda yang berkuasa hingga kini.
Ratu Beatrix sendiri telah memegang gelar sepanjang hidupnya, sebagai cucu dari Ratu Belanda Wilhelmina, putri Ratu Juliana dan kemudian akhirnya sebagai Penguasa. Gelar resmi Ratu Beatrix adalah Yang Mulia Beatrix, dengan Karunia Tuhan, Ratu Belanda, Putri Oranye-Nassau. Setelah 33 tahun berkuasa, rencananya pada akhir April 2013 nanti, ia akan menyerahkan tahta kepada putranya, Pangeran Willem-Alexander. Pengunduran diri ini berarti akan mengakhiri masa tahta Pemerintahan Belanda oleh perempuan selama lebih dari 100 tahun.
Ratu Beatrix sendiri telah memegang gelar sepanjang hidupnya, sebagai cucu dari Ratu Belanda Wilhelmina, putri Ratu Juliana dan kemudian akhirnya sebagai Penguasa. Gelar resmi Ratu Beatrix adalah Yang Mulia Beatrix, dengan Karunia Tuhan, Ratu Belanda, Putri Oranye-Nassau. Setelah 33 tahun berkuasa, rencananya pada akhir April 2013 nanti, ia akan menyerahkan tahta kepada putranya, Pangeran Willem-Alexander. Pengunduran diri ini berarti akan mengakhiri masa tahta Pemerintahan Belanda oleh perempuan selama lebih dari 100 tahun.
Banyak sejarah yang diukir pada tanggal
31 Januari, jika kita iseng melihat barisan data sejarah di wikipedia, maka ada
rentetan panjang kejadian dan peristiwa yang terukir pada momen tanggal 31 Januari, mulai dari abad ke-IV hingga kini. Kisah itu
menjadi catatan yang tak akan terhapuskan atau
bahkan terlupakan. 31 Januari, tujuh puluh lima tahun yang lalu di masa
penjajahan Belanda, kakek nenek kita juga merayakan pasar malam di nusantara
dalam menyambut kelahiran calon Ratu Belanda Beatrix. Seseorang yang kemudian
sangat berpengaruh dalam Pemerintahan Belanda.
Kini tujuh puluh lima
tahun berlalu, di saat Ratu Belanda Beatrix merayakan ulang tahunnya. Dan kini bagaimana
jika kita berada pada tanggal 31 januari 2050, sejarah saat inilah yang akan
terbaca saat nanti! (*)
Kupang, 31 Januari 2013
©daonlontar.blogspot.com
©daonlontar.blogspot.com