Usiaku sudah
hampir tiga bulan dan orangtuaku baru memiliki kesempatan untuk menghidupkan
syiar dan sunnah Rasulullah SAW dengan mengadakan tasyakuran/aqiqahku. Seekor
kambing jantan berwarna kream yang kuat dan sehat telah disediakan, untuk
disembelih sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat
tertentu. Kata aqiqah berasal dari kata Al-Aqqu yang berarti memotong, yang
dimaksudkan rambut di kepala aku yang baru lahir. Sehingga Kambing yang
dipotong di sebut aqiqah karena rambutku dipotong setelah kambing jantan yang
disiapkan oleh ayah disembelih. Semoga kambingku yang menjadi wujud pengorbanan
menjadi penebusku, seperti Nabi Ismail yang ditebus dengan seekor kibas
(kambing) dalam kisah Nabi Ibrahim AS. Ada juga pendapat bahwa aqiqah adalah
pembebasan diriku dari jin yang mengiringi semenjak lahir. Selain itu dengan
aqiqah aku telah dapat melepaskan syafaat bagi kedua orangtuaku.
Menjalankan
aqiqah adalah salah satu syariat Islam yang dilakukan oleh pemeluk Islam di
seluruh dunia. Karena aku perempuan, maka seekor kambing aqiqah sudah cukup
berdasarkan sunnah. Aqiqah diibaratkan menumpahkan (penebus) darah (sembelihan)
dan membersihkan kotoran (cukur rambut). Aqiqah merupakan awal rambutku, untuk
pertama kalinya di potong oleh dua imam dari dua mesjid berbeda, lalu beberapa
potongan rambutku di simpan dalam buah kelapa muda hijau. Entah apa maksudnya
harus buah kelapa, mungkin agar aku bermanfaat selayaknya seluruh pohon kelapa.
Pada kesempatan ini juga, orangtuaku mulai meresmikan namaku yang akan
digunakan sepanjang hayat, sebagaimana tertulis di surat undangan tasyakuran.
Undangan disebarkan ke keluarga, handai taolan dan para tetangga.
Dari
aqiqahku, banyak hal yang diperoleh, diantaranya membebaskan aku dari
ketergadaian, pembelaan orangtuaku di hari kemudian, menghindarkan aku dari
mara bahaya, dilunasinya utang orangtuaku kepadaku, mengungkapkan rasa gembira
demi tegaknya syiar Islam dan memuliakan keturunan yang di kemudian hari akan
memperbanyak umat Islam, memperkuat tali silahturahmi di antara keluarga,
kerabat dan anggota masyarakat dalam menyambut kedatangan aku yang baru lahir.
(*)
Kupang,
24 April 2016
©daonlontar.blogspot.com