Ilustrasi |
Seorang perempuan yang mencintai pantai, begitu menanti saat di mana ia bisa diperhadapkan
dengan lautan, bersua dengan alam. Ia akan datang seolah pantai menyambutnya
dan mengabaikan bahwa ia sesungguhnya menyambut pantai. Sambil tersenyum dengan
menghirup aroma laut dan merasakan angin laut yang sepoi menerpa serta mendengar deburan ombak yang
menghempas pantai. Waktu terbaik
untuk mencari ketenangan.
Pantai di kala tenang memberikan pemandangan lautan yang menggoda, memperlihatkan suatu garis horizontal yang membedakan keindahan biru langit dan biru
laut. Namun pantai bisa menjadi sesuatu yang kelam, kala
lautan untuk sementara tak bersahabat menahan amarah alam. Lautan misterius
yang menyimpan rahasia berlampau waktu yang lalu, menampung airmata alam dan
manusia. Hal yang membuat batin menjadikan tempat untuk merenung dan untuk meluapkan semua
masalah dan berharap menemukan ketenangan, seolah lautan telah menerima keluh kesahnya. Perempuan
yang menatap dalam-dalam lekuk pantai, menerawang cakrawala nun jauh, meresapi
setiap gelombang halus berbuih ombak dan menghayati suara deburan ombak dengan
bibir yang membiru,
ungu. Membuat pantai menjadi sahabat cinta yang memberi bahagia, yang bisa menenangkan hati
seolah
menatap cermin yang merasakan apa yang di
rasakan lautan kala menatapnya sendiri.
Pantai indah kelak menjadi
sebuah metafora, karena kita memang berada di perbatasan antara daratan dan
laut, antara mimpi dan kenyataan dan antara
harapan dan realitas. Pantai telah menyita perasaan perempuan, dan begitulah keterpesonaan
perempuan terhadap lautan seakan menemukan dunianya sendiri. Tak lupa
menghaturkan terima kasih atas dunia itu, dunia yang tak dapat dipenjarakan
dalam materi. Pantai menjadi monumen mengenang masa yang telah ditelan waktu.
Ketika cahaya matahari berlahan mulai memudar karena langit
malam mau menyelimuti bumi. Sebagian bulan telah nampak di
atas langit, terlihat rona kemerahan di sisi-sisi pantai mengukir
jejak sang matahari. Akhirnya waktu untuk beranjak dari pantai setelah mengantarkan matahari pulang. Perempuan meninggalkan pantai dengan suasana batin yang
begitu tenang.
Pantai dan perempuan, mempertemukan dua keindahan alam
dan manusia!
Full moon night
Makassar, 28 November 2012
©daonlontar.blogspot.com