Hari berlalu dan aku semakin menunjukkan perkembangan yang
baik, aku bisa menghibur diri sendiri dengan bertepuk tangan tanpa bimbingan
lagi. Begitu ada yang menyenangkan hatiku maka aku spontan bertepuk tangan
sambil tersenyum geli atau hingga tertawa lebar. Di bulan ini aku juga
mengalami momen pertama kali jatuh dari tempat tidur, hanya sepersekian detik
lepas dari pengawasan kedua orangtuaku aku pun terjatuh dari tempat tidur yang
hampir setinggi 80 cm dengan posisi kepala terlebih dahulu, aku menangis hebat
namun tidak mengalami memar apa-apa. Ini adalah hal unik bagi semua bayi,
menurut orang-orang selalu ada malaikat pelindung bagi bayi yang jatuh dari
tempat tidur. Oleh karena kejadian tersebut ayahku akhir memangkas tempat tidur
menjadi lebih pendek dengan mengeluarkan dasar tepat tidur.
foto: m.harianindo.com
Bermula dari tanggal 6 Januari 2016, Wayan Mirna
Salihin, 27 tahun, meninggal dunia sehabis meneguk kopi di Olivier Café, Grand
Indonesia. Pada saat kejadian, Mirna sedang berkumpul bersama kedua sahabatnya, Hani dan Jessica Kumala
Wongso. Berdasarkan hasil otopsi oleh pihak kepolisian, ditemukan pendarahan
pada lambung Mirna yang dikarenakan adanya zat yang bersifat korosif masuk dan
merusak mukosa lambung. Zat korosif tersebut dipastikan berasal dari asam
sianida yang ada dalam kopi yang diminum Mirna. Berdasarkan hasil olah TKP dan
pemeriksaan saksi, polisi menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka.
Jessica dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan kemudian
kasus inipun bergulir ke
meja pengadilan.
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!