Kamis, 31 Oktober 2013

Novel dan Film, Karya Pamusuk Eneste

Buku ini terbilang salah satu yang unik, dapat dinilai dari seringnya buku ini disebut-sebut dalam artikel yang berkaitan dengan tinjauan tentang filmisasi karya sastra dalam hal ini novel. Tak jarang buku ini juga di cari-cari hingga ke sosial media online oleh para calon peneliti, mahasiswa bahkan kalangan umum sebagai referensi dalam kaitan penulisan kajian sastra tulis yang diangkat menjadi film. Namun sayang buku ini hanya sekali dicetak dan diterbitkan pada tahun 1991 oleh Penerbit Nusa Indah, Ende - Flores, selebihnya buku ini hanya ditemukan dalam bentuk fotocopy-an dan sudah menjadi buku langkah yang tidak lagi ditemukan di toko-toko buku, kalaupun ada mungkin hanya ada dibeberapa perpustakaan tertentu saja yang masih menyimpannya sebagai koleksi.

comments
Sabtu, 05 Oktober 2013

Berbelanja Buku di Toko Gunung Agung


 photo: djangkarubumi.com

Seperti kurang lengkap jika mengaku sebagai pecinta buku, namun belum pernah mengunjungi salah satu toko buku yang telah menjadi legenda di negeri ini. Adalah Toko Gunung Agung yang masyhur dikenal sebagai perintis toko buku dan alat tulis (stationery) terkemuka di Indonesia. Hingga kini dalam usahanya selalu menyediakan kebutuhan akan buku-buku berkualitas dan produk-produk pilihan lainnya bagi pelanggan, dengan harga bersaing serta pelayanan yang prima.

comments

Catatan....!!!

Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!


 
;