Sabtu, 02 Juni 2018

Membuka Tirai Laut


Mural dan grafitti sudah bukan barang baru di dinding-dinding kota. Begitupun dengan Kota Kupang. Pada kali ini, sebanyak lima seniman mancanegara yang tergabung dalam Arts 4 Israel melakukan aksinya dalam lawatan untuk pertama kalinya di Kota Kupang – Timor Barat. Mereka berafiliasi dengan komunitas perupa lokal di Kota Kupang yang juga bersama-sama melukis dinding tembok bangunan pertokoan di Kota Lama Kupang atau tepatnya di Kelurahan Lai-Lai Besi Kopan (LLBK) pada 22-23 Februari 2018 lalu. Aksi mereka cukup menyita warga kota yang sedang beraktifitas di pusat perekonomian tertua di Pulau Timor ini, ada yang heran dan menampilkan wajah kebingungan kala melihat aksi mereka, ada juga yang kagum dan juga yang sedang menarik kesimpulan di dalam kepalanya.

comments
Kamis, 10 Mei 2018

Kosmologi Timor


Foto credit: EL Ghyzel Glenn

Raputasi besar keberadaan manusia di kehidupan ini adalah karena manusia memiliki akal pikiran. Dan akal yang menentukan sikap dan pola tingkah laku selanjutnya dan kemudian menjadi pandangan yang harus ditempuhnya. Masyarakat Timor sebagai entitas awal penghuni pulau Timor telah memiliki keakraban dengan pandangan khusus tentang alam semesta, tentang kosmos. Inilah menjadi dasar awal pandangan dan penilaian terhadap kosmos. Relasi pola hubungan dasar ini yang dibangun dalam sebuah tata tertib kosmos dan membentuk pola berpikir kosmis, di mana manusia hanyalah sebuah bagian kecil dari alam semesta ini, atau sebagai pelengkap kosmos yang terletak menetap dalam peredaran di raya ini.

comments
Rabu, 10 Januari 2018

Ode untuk Almarhumah Sri Wulandari Nurmia


Saya masih ingat di sekitaran awal tahun 2000-an di tanah leluhur bugis, saya masih menyaksikan dudukan adat antara tetua keluarga kami dengan ayahmu, yang mana terlihat ayahmu dengan wajah datar mengambil keputusan berat yang kelak sangat berpengaruh besar pada dirimu. Kamu hanyalah bocah kecil bermata sipit dengan wajah yang bulat. Namamu Wulan!.

comments

Catatan....!!!

Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!


 
;