Bulan Desember
tahun 2015, mungkin adalah bulan tersibuk sepanjang sejarah Kota Kupang.
Bagaimana tidak, jika beberapa event nasional diselenggarakan di Kota Kupang.
Mulai dari Perayaan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN), Perayaan Hari
Ibu Nasional dan
khususnya Perayaan Natal Nasional yang untuk pertama kalinya dilaksanakan
di NTT. Di samping itu
event tahunan Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Provinsi Nusa Tenggara Timur,
yang jatuh pada tanggal 20 Desember 2015, juga event lainnya seperti expo dan
pameran untuk menarik investor dalam rangka menyambut Hari HKSN serta event kegiatan Tour
de Timor dengan titik start di Atambua, Kabupaten Belu dan finish di Kota
Kupang. Kupang menjadi kota digelarnya berbagai event tersebut,
telah menjadi sebuah kepercayaan yang diberikan dan diharapkan agar warga Kota
Kupang menjadi tuan rumah yang baik.
Minggu, 20 Desember 2015
Pulau Timor,
Serba Serbi
Vatikan, Timor dan Traffic Pengujung Blog yang tiba-tiba Membludak
Kemarin tanggal 19/12/2015, saya dikagetkan
dengan traffic pengujung blog pribadi saya yang begitu
melonjak, sudah seperti biasanya saya langsung bisa mendeteksi laman apa dari blog saya yang sedang trend
dibaca,
dan sebab apa yang terjadi sehingga laman itu ramai dikunjungi. Kali ini
tulisan saya tentang mitologi Pulau Timor begitu ramai dilihat, entah ada
sebab apa dan setidaknya memerlukan sesuatu
untuk segera dianalisa. Lalu
kemudian di awal pagi ini, di berbagi kiriman media sosial facebook
dari seorang teman yang baru dikenal, saya menemukan kutipan tulisan dari Antoninho Benjamim Monteiro yang berisi seperti di bawah ini:
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!