Di
usiaku saat ini aku sedang berusaha berkomunikasi verbal dengan mengeluarkan
suara dan kosa kata baru, seperti kata pengulangan, ta.. ta.. ta.. dan ja.. ja..
ja… dan seringkali aku berbicara dengan ngelantur karena semakin banyak
kosa kata yang aku miliki. Aku sering mengucapkan kata mana?, kata tanya untuk mencari benda yang aku inginkan atau juga
kata ganti untuk susu ibu, bahkan
suatu ketika aku sudah berucap mana air
minum? Ketika aku sedang mencari gelas air minumku. Begitupun ketika aku
mencari botol minyak tawon yang disembunyikan ayah dengan mengucap mana, mana, mana. Tentunya aku menjadi
semakin cerewet, hal ini yang kemudian diklaim sebagai pelaksanaan ajaran omaku
dari ayah, bahwa untuk mempercepat kemampuan bicaraku, maka perlu dilakukan hal
sebagai berikut, yaitu mengambil sejumput nasi yang masih berbuih dari nasi
yang ditanak dan lalu diberikan makan kepadaku yang dilakukan hanya pada hari jumat, konon ini yang membuat anak bayi
semakin cerewet dan pintar berbicara, dan juga perlu disadari ini hanya mitos
dari nenek moyang.
Pelabuhan Labuan Bajo tahun 2017
Untuk kedua kalinya saya tiba lagi di Kota Labuan Bajo, pertama kali
berkunjung di bulan Oktober 2010, hampir 7 tahun kemudian baru kembali menapaki
lantai Kota Labuan Bajo. Salah satu kota yang diprediksi akan berkembang signifikan
dibandingkan dengan ibu kota kabupaten lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Bahkan tidak menutup kemungkinan dari adanya polemik penentuan ibu kota bagi
calon Provinsi Flores Raya antara Kota Maumere, Kota Ende dan Kota Mbay, maka
Kota Labuan Bajo menjadi alternatif terakhir menjadi ibu kota bagi calon Provinsi
Flores Raya, dengan memperhatikan kondisi kekinian dan letaknya lebih dekat
dengan ibu kota negara di sebelah baratnya. Walaupun untuk saat ini berdasarkan
penetapan pemerintah pusat, Kabupaten Manggarai Barat masih merupakan daerah
tertinggal, parameter daerah
ditetapkan sebagai daerah tertinggal berdasarkan kriteria perekonomian
masyarakat, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan
daerah, aksesibiltas, serta karakteristik daerah. Hanya empat daerah di NTT yang tidak dikategorikan tertinggal yaitu Kota
Kupang, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Flores Timur.
Pada tanggal 23
Januari 2017 yang lalu, siang itu tak ada bedanya hari biasa di
Bandara
Komodo Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, tetiba muncul seseorang yang masih di duga mirip Valentino Rosi turun dari pesawat sendirian tanpa pengawalan. Kru bandara yang
sigap lalu mengabadikan kedatangan Rossi melalui vidio dan demikian juga dengan
beberapa penumpang lainnya melalui kamera foto. Rossi turun dari
tangga pesawat Garuda menggunakan stelan celana pendek dengan
jaket
dan ransel, sambil menggunakan kacamata hitam dan topi. Dan lalu dipastikan memang sosok Valentino Rosi, ia lalu dijemput oleh temannya berkewarganegaran
asing dan kemudian pergi.
Selasa, 11 April 2017
Feminisme
Korelasi Program Pemberdayaan Perempuan dengan Perempuan Rawan Sosial Ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Agenda pembangunan sejatinya adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dan upaya meningkatkan kesejahteraan salah satunya
melalui kesetaraan gender. Kesetaraan gender dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan peran perempuan melalui akses, partsispasi, kontrol dan mafaat
pembangunan. Sebagai gambaran data, keadaan penduduk NTT tahun 2016 menunjukkan
bahwa secara umum penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Persentase penduduk perempuan sebesar 50,45 persen sedangkan laki-laki sebesar
49,55 persen. Sex ratio penduduk Nusa
Tenggara Timur sebesar 98, artinya dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat
98 penduduk laki-laki. Namun disayangkan perempuan mengalami berbagai masalah
dan seolah termarginalkan dalam pembangunan, sehingga diperlukan penguatan
perempuan melalui Be bold for Change, salah
satu upaya penguatan perempuan dalam bidang ekonomi terutama bagi Perempuan
Rawan Sosial Ekonomi (PRSE).
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!