Tujuh bulan pertama yang telah kulewati, memberi semangat bagi kedua orang tuaku.
Bulan yang sangat memberi harapan baik bagi perkembangan awal pikiran,
emosional dan tingkah lakuku. Aku kini begitu
aktifnya layaknya anak yang kuat dan sehat. Sejak masa akhir ASI eksklusif, aku sudah coba diberi
makanan tambahan, namun sangat sulit bagiku untuk bagaimana mengantikan makanan
cair atau ASI yang selama ini telah menjadi makanan pokokku dengan makanan lainnya. Hingga bulan ini aku
tak bisa mengkonsumsi selain ASI, padahal orang tuaku sudah mengusahakan
berbagai cara mulai dari makanan buatan rumah, buatan pabrik dari sereal hingga
biskuit, namun tetap tak bisa masuk dalam perutku, begitu ada di bibir aku telah
menolaknya.
Walaupun di bulan ini aku mengalami perkembangan yang baik, untuk
pertama kalinya aku mengalami sakit diare yang begitu menyiksa. Sakit pertama
yang aku alami cukup membuat orangtuaku panik selama kurang lebih seminggu, tepat di malam
17 agustus aku mengalami diare yang cukup parah dan besoknya libur, suhu tubuh sedikit di atas 38° C
dan buang air besar hingga 8-9 kali sehari. Setelah libur, esoknya kami pergi ke dokter
praktek untuk pertama kalinya, dengan dokter spesialis anak dr.
Simplicia Fernandes, Sp.A. Ibu dokter memberikan resep: Oral Rehydration Salts (Oralit), Aditrim contrimoxazole suspensi dan ZincPro Zinc Elemental 20 gr. Setelah empat hari aku sudah membaik dan kembali ceria
seperti sedia kala.
Aku sedang di
periksa dokter anak
Aku dan Ibunda
di Posyandu
Aku di masa yang begitu aktifnya, mulanya di
awal bulan ini aku merayap dengan menggunakan otot dada sebagai pendorong, kemudian berganti dengan kekuatan kedua lengan,
sehingga aku bisa merangkak dengan gerakan yang sangat cepat. Hal inilah yang membutuhkan pengawasan lebih
dari kedua orang tuaku. Sebelum-sebelumnya usaha yang aku lakukan untuk berpindah
tempat adalah dengan berguling saja.
Aku juga sudah
bisa melihat sekeliling dan memantau benda-benda yang aku inginkan, begitu aku
melihatnya, aku akan berusaha untuk mengapainya. Ada rasa gemas dengan ekspresi
jika senang melihat sesuatu yang menarik dari benda hingga sesuatu yang
bergerak seperti melihat kucing. Jika aku sudah mendapatkan yang aku inginkan,
aku biasa memainkan sendirian atau juga memainkan dimulut. Disinilah sifat
posesifku mulai muncul, ketika barang milikku diambil aku akan segera menangis,
dan kemudian diam jika dikembalikan. Karena aku begitu aktifnya aku sering
keringat berlebihan. Aku juga sudah jauh memahami televisi, kadang aku begitu
terpaku dengan apa yang ditayangkan di televisi, aku tertegun melihat berita,
film dan acara lainnya, sehingga aku sudah punya kemampuan fokus. Aku juga
sudah bisa mengerti hubungan antara remote dengan televisi, ketika aku
menemukan remote aku tahu bahwa dengan menekan-nekan tombol akan mempengaruhi
layar televisi yang aku lihat, aku sudah sangat mengerti disaat usiaku masih 7
bulan ini.
Kini aku sudah
bisa duduk dengan sempurna, sebelumnya kalau duduk masih membungkuk karena aku
belum bisa menopang beban tubuh. Sekarang aku bisa dengan senangnya bermain
sambil duduk, namun aku juga bisa kehilngan keseimbangan jika aku terlalu
banyak gerak dalam duduk. Aku juga sudah punya kesadaran di mana tempat aku bermain, aku akan bergerak aktif dan
berguling riang jika berada di tempat tidur yang empuk, sebaliknya aku akan bergerak dengan hati-hati
bila berada di lantai. Pengalaman beberapa kali kejedot
lantai, membuat kemampuan menyesuaikan terhadap lingkungan sudah aku
miliki.
Aku dengan tablet/playpad
muslim oleh-oleh dari ayah dari Jakarta
Aku sedang serius
nonton tv
Tertawa dan tersenyum menjadi bagian penting hari-hariku. Aku bisa saja menangis dan terisak jika ada sesuatu yang menganjal
hatiku, dari rasa buang air besar, kepanasan, digigit nyamuk, pingin digendong, mengantuk berat hingga rasa
lapar atau haus. Di saat lain aku juga bisa tertawa terpingkal-pingkal
karena orang tuaku yang membuat lucu atau memang ada hal lain sehingga aku
merasa nyaman dan tertawa lebar. Hal yang lucu juga adalah
ketika aku mengejan, seketika wajahku memerah dan terlihat kecut, ini menjadi hiburan bagi
kedua orang tuaku. Gaya tidurku sepertinya mengikuti gaya tidur kedua orang
tuaku di masa kecilnya mereka. Kini siklus tidurku sudah
menyesuikan dengan gelapnya kamar, sayangnya tidur siangku yang tidak begitu lama dan sesekali aku sangat suka
bermain sendirian hinggga larut.
Aku semakin cerewet, sudah pandai mengucapkan panggilan mama dan papa
dan kata-kata lainnya layaknya anak yang dengan riangnya berceloteh apapun. Ini konon
dari nenek ajiku, beliau mengambil sedikit nasi yang belum matang dari periuk tanak nasi yang sedang berbuih
karena mendidih dan diberikan ke mulutku agar aku cepat berbicara, hal ini
dilakukan di hari jumat saja. Sebuah mitos leluhurku yang diwariskan dari garis nenekku. Bulan ini juga untuk ke sekian
kalinya aku ke Posyandu, dan juga bertepatan dengan bulan yang secara nasional
pemberian vitamin A, untuk kesehatan mataku.(*)
Kupang, 26 Agustus 2016
©daonlontar.blogspot.com