Kini umurku sudah dua bulan, aku semakin
bertumbuh. Pusarku juga sudah mengering. Karena lama mengering banyak teman-teman ayah
yang mengatakan aku akan menjadi anak yang hemat, pandai mengelola keuangan dan
anak yang pandai menjaga barang-barang miliknya. Sekarang juga tidurku sudah
mengikuti jadwal tidur ayah dan ibuku, aku bisa tertidur lelap bersama
istirahat malamnya kedua orang tuaku. Sekarang aku sedang berada di rumah oma,
dan inilah liburan aku yang pertama mengunjungi oma dan tente dari ayahku.
foto: antikpraveda.blogspot.co.id
Interior dan eksteror rumah kini sudah
semakin berubah dari dekade ke dekade. Berbagai perabot
ruangan sudah berubah bentuk menjadi lebih modern. Yang kuno dan jadul telah
menghilang di gudang atau bahkan telah dimusnahkan. Sejenak kita melihat kembali seperangkat kursi yang
biasanya ada di ruang tamu dan beranda rumah tahun 90-an. Kursi besi ringan dengan
jalinan tali-temali karet dan meja menyerupai meja marmer. Di Kota Kupang satu set kursi ini di sebut dengan kursi sice. Kata sice berasal dari kata zice, merupakan kata benda yang berasal dari Bahasa Belanda zitje, yang diartikan sebagai tempat duduk lengkap dengan meja
ditengah-tengahnya yang ditempatkan di ruang depan atau ruang menerima tamu. Namun istilah kursi sice tidak lagi digunakan dan yang kini
femilier adalah kursi tamu atau sofa yang terbuat dari kayu, rotan, bambu,
plastik, baja
ringan dan lain sebagainya.
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!