Rabu, 19 Agustus 2020

Mick Jagger di Malaka – Nusa Tenggara Timur


Bagi generasi 80 dan 90-an, siapa yang tidak mengenal Mick Jagger. Pentolan dan vokalis grup band The Rolling Stones asal Inggris yang mengusung aliran rock, blues rock, rock and roll hingga country rock. Gema Mick Jagger juga sampai ke Pulau Timor, banyak kaula muda yang mengemari sang lagenda musik rock ini, poster Rolling Stones ada di kamar-kamar anak muda. Logo dari band bertebaran di Kota Kupang, orang Kupang biasa menyebutnya logo lo lidah atau menjulurkan lidah, sebagaimana ikon dari Mick Jagger sendiri.

Tapi banyak yang tidak tahu bahwa vokalis energik ini pernah berkunjung dan berwisata ke Timor tepatnya ke dusun Maibiku di Kabupaten Malaka pada Oktober 1995. Dalam rombongan Mick Jagger juga terlihat istrinya, Jerry Hall. Mereka berkencan sejak tahun 1977 dan mengadakan upacara pernikahan di Bali pada 21 November 1990, namun akhirnya mereka berpisah.

Jerry Hall, Isteri dari Mick Jagger

Rombongan Turis Mick Jagger di Malaka

Maibiku adalah sebuah dusun tradisional yang terletak di Malaka Timur, Kabupaten Malaka Nusa Tenggara Timur. Dusun yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Loro Dirma. Budaya arsitektur kampung adat dan tari-tarian menjadi hal yang menonjol di dusun ini. Tari-tarian seperti seperti Likurai, Tebe dan Bidu bisa dinikmati disana. Terdapat 3 (tiga) struktur rumah adat yaitu Suku Uma Metan Maromak (rumah Tuhan Allah), Suku Uma Metan Loro Dirma, dan Suku Uma Metan Mekerek Loro Dirma (rumah sekeretaris).

Untuk mengabadikan kisah Mick Jagger yang bertandang ke Malaka. Pernah ada wacana dari Pemerintah Kabupaten Malaka, untuk mengabadikan sebuah ruas  jalan di Malaka menjadi nama Jalan Mick Jagger, tapi entah cerita saat ini bagaiamana? . (*)

Sumber foto: Mengenal Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Daerah Tingkat I NTT Tahun 1995

Kupang, 19  Agustus  2020
@daonlontar.blogspot.com

comments

Catatan....!!!

Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
;