Bosan mencari-cari buku di toko buku atau sulit
menemukan judul yang di cari, mungkin alternatifnya adalah membeli buku via
online!. Selama
ini saya telah menggunakan jasa beberapa toko buku online seperti di:
kutukutubuku.com, bukabuku.com, belbuk.com, bukukita.com, inibuku.com dan palasarionline.com. Selain itu pemesanan buku
online juga bisa langsung ke penerbit yang menyediakan penjualan secara online.
Semua bookstore online tersebut
memiliki sistem kerja yang hampir sama mengikuti sistem kerja toko buku online
modern, mulai dari mencari judul buku, memilih buku, memasukan dalam keranjang
belanja maya, membayar online, pengiriman hingga sampai pada pemesan. Di antara
bookstore online tersebut di atas saya
dapat menilai mana yang memiliki kemudahan transaksi, ketepatan produk dan
waktu hingga pelayanan secara keseluruhan. Namun saya masih menemukan beberapa
kelemahan, seperti pesanan buku yang ready
stock ternyata sudah kosong (tidak di update!)
sehingga harus menunggu konfirmasi dari penerbit, mengganti buku yang dipesan
atau mengembalikan dana (refund).
Celah lain lagi adalah berat buku yang tidak dihitung secara akurat sehingga
pembeli terasa berat pada ongkos pengiriman apalagi tujuan wilayah yang lebih
jauh.
Untuk mengetahui content
buku, memang ada beberapa buku yang memiliki sinopsis tetapi untuk kemudahan
layaknya membeli di toko buku langsung, maka bookstore online perlu menyediakan pratinjau beberapa halaman buku
terutama daftar isi. Sayangnya bookstore
online yang saya kunjungi masih belum menyediakan fitur tersebut. Cara ini
sebenarnya bisa kita lihat sebagaimana yang diaplikasikan oleh Amazon.com, yang mana content buku dapat kita lihat sebagiannya. Membeli buku via online
melibatkan begitu banyak pihak mulai dari penulis, penerbit, distributor, toko buku online,
pergudangan, jasa perbankan, jasa
perhubungan,
jasa kurir hingga sampai pembeli. Sebuah rantai
panjang pembelian buku yang hampir mirip
juga dengan cara konvensional membeli buku langsung di toko buku namun memiliki
cara kerja yang saling berbeda.
Timbul pertanyaan, mengapa membeli buku via online.
Mencari buku adalah hal yang lebih sulit dari pada hanya sekedar membeli buku.
Butuh interest terhadap sebuah tema
yang terjewantahkan dalam judul dan isi buku. Minat setiap orang tentu berbeda,
toko buku konvensional tentu tidak dapat menyediakan semua keinginan kita,
buktinya banyak buku yang kita cari di beberapa toko buku justru menemukan
hasil yang nihil. Buku-buku yang ada di toko buku tentu memiliki masa pajang,
begitu masa sebuah buku sudah habis maka akan digantikan dengan buku-buku yang
baru terbit, hal ini berkaitan dengan keterbatasan storage pada toko buku. Ketika buku semakin sulit dicari atau sudah
tidak lagi naik cetak, maka alternatif terbaik adalah mencari melalui toko buku
online, mengingat mereka memiliki link ke penerbit atau mungkin masih tersedia
di gudang sendiri. Selain itu ada juga yang menyediakan jasa Print on Demand (POD) atau buku akan
dicetak jika ada permintaan.
Sampai di sini saya mengingat cara pemesanan buku yang
masih manual. Di akhir tahun 90-an di saat saya masih SMA, saya beberapa kali
memesan banyak buku pengetahuan, ketrampilan dan hobby dari toko buku di Pulau
Jawa. Pesanan buku berdasarkan katalog yang termuat dalam majalah, koran atau
buku katalog penerbit yang dikirim bersamaan dengan buku pesanan jika telah
melakukan pembelian. Pembayaranpun masih menggunakan wesel pos dan sekaligus
melampirkan daftar buku pesanan. Paket buku pesanan dikirim via pos dan tiba
dalam waktu yang cukup lama (jasa kurir masih belum digunakan). Kurangnya,
kadang buku yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipesan, hal yang mungkin
bagian dari kesulitan dalam pengembalian dana (refund) jika buku yang dipesan tidak tersedia, serta kendala
minimnya komunikasi antara pemesan dan toko buku. Namun sekarang hal tersebut
telah diminimalkan dengan sistem online yang lebih modern, dengan sarana
internet yang lebih mudah.
Kini di era yang semakin cepat, membeli buku via
online sama halnya membeli buku langsung di toko buku. Seumpama memesan mebel
di toko furniture menunggu beberapa
waktu dan pesanan telah sampai di rumah. Begitulah kira-kira sebuah cara
alternatif membeli buku yang memberikan sensasi berbeda dibandingkan membeli
buku di toko buku konvensional. (*)
Kupang, 16 Agustus 2012
©daonlontar.blogspot.com
©daonlontar.blogspot.com