Entah berapa banyak orang yang mengucapkan selamat ulang tahun setiap harinya, kepada seseorang yang menurut penanggalan telah bertambah usia setahun. Orang-orang yang berulang tahun hari ini, mungkin ratusan di kota ini, mungkin puluhan juta di negeri ini dan mungkin juga beratusan juta orang di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang bersuka ria terhadap apa yang mereka telah capai dan mempersiapkan diri untuk hal yang ingin dicapai di masa depan. Ada yang merayakan dengan berpesta pora ataupun secara sederhana hanya dengan permenungan.
Apakah urgensi dari perayaan hari ulang tahun?. Di sisi lain ada pendapat yang mengatakan umur tidak akan pernah bertambah namun sebaliknya umur akan selalu mengalami pengurangan. Sehingga bagi yang merayakan hari ulang tahun, sebenarnya sedang merayakan berkurangnya umur setahun! Entahlah. Saya tidak mau masuk lebih dalam prihal di atas, terlalu filosofis yang justru akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban.
Justru sisi yang menarik adalah
seberapakah korelasi antara umur dan kedewasaan. Sewaktu masih berseragam Sekolah Dasar saya pernah mendengar
pembicaraan seorang remaja dengan seseorang yang lebih dewasa. Sepertinya
percakapan antara seorang Om dengan keponakannya. Sang keponakan bertanya
kepada omnya, “apa yang
dimaksud dengan kedewasaan?”, lalu sang Om hanya
menjawab singkat: “setelah seseorang menemukan jati dirinya”. Kemudian
keponakannya membalas dengan dahi yang mengerut, “seperti apa itu jati diri”, sang om hanya tertawa kecil, sementara
sang keponakan lalu tersenyum dan
tertewa dari ketidaktahuannya. Merekapun akhirnya berlalu, namun tanya jawab singkat itu
membekas dalam benak saya hingga hari ini. Apakah itu jati diri?
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, jati diri diartikan
sebagai ciri-ciri, gambaran atau keadaan khusus seseorang. Selain itu diartikan
juga sebagai inti, jiwa, semangat dan daya gerak dari dalam. Sedangkan dalam
bahasa Inggris dipersamakan dengan identity,
sehingga secara khusus dapat diartikan sebagai suatu kualitas yang menentukan suatu individu
atau entitas untuk dapat diakui sebagai suatu pribadi yang berbeda dengan
individu atau entitas yang lain. Masing-masing individu
memilliki perbedaan dalam hal kualitas sehingga seseorang atau setiap orang itu sangat unik dan khas dalam melalui perjalanan kehidupan
ini.
Perbedaan inilah sebagai modal dalam menghadapi setiap permasalahan, karena setiap kelemahan atau kekurangan dapat
ditutupi dengan kelebihan, atau sebaliknya kekurangan dapat mengimbangi
kelebihan yang ada. Jati diri dibentuk dari proses yang terbilang panjang, merupakan hasil
pemikiran pribadi masa lalu dan merupakan awal dari proses pemikiran masa depan. Dengan
demikian kata
jati diri yang sejak saya dengar puluhan tahun silam, sedikit
saya mulai memahaminya.
Kedewasaan adalah ketika
seseorang telah menemukan jati dirinya, benarkah demikian. Jadi bisa saja ada
pendapat bahwa seseorang sudah berumur dalam fisik namun tidak dewasa dalam
pikiran. Jati diri adalah meletakkan gagasan siapa saya. Sehingga jati diri
lebih pada kemampuan seseorang untuk menentukan iya atau tidak, baik atau
buruk, bagus atau tidak bagus terhadap seluruh dualisme kehidupan. Begitupun
dalam kenyataan bahwa manusia harus punya basis ideologi yang kuat dalam
melakukan tindakan dan tidak gamang atau ambigu. Sehingga mustahil juga
seseorang benar-benar dawasa, namun seseorang dapat terus menuju kedewasaan. Kedewasaan
bukan hanya dalam sisi yang materil namun juga pada sisi yang lebih tinggi,
spriritualisme. Penemuan kedewasaan ketika dapat memahami tiga hal yaitu, dari
mana kita berasal, sedang apa yang kita perbuat dan kelak kemana kita akan
pergi atau kembali. Sehingga disinilah ketersediaan jawaban yang mutlak bukan
lagi menghadirkan argumentasi yang relatif.
Saya masih mengingat seorang teman yang selalu berujar dalam setiap
kesempatan, tua itu pasti tapi kalo
dewasa itu pilihan!. Sejatinya pertambahan usia selalu diikuti dengan
kedewasaan, seseorang semakin bijaksana dalam memahami hidup, lalu menemukan makna yang hakiki dari berbagai rona kehidupan, Semoga! (*)
Kupang, 01 Agustus
2012
©daonlontar.blogspot.com
©daonlontar.blogspot.com