Dalam
menyelenggarakan event semacam pameran atau expo pembangunan di Kota Kupang,
sudah mulai tampak menggunakan cara modern dalam menarik perhatian pengunjung,
berbagai cara telah dilakukan seperti informasi kegiatan yang diumumkan dalam
berbagai media atau juga dengan melibatkan peran serta peserta sendiri baik itu
dari kalangan pemerintahan atau swasta. Di Arena Pameran dan Promosi Fatululi yang menjadi salah satu
ikon Kota Kupang merupakan tempat penyelenggaraan event tahunan perayaan Hari
Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia dengan penyelenggaran pameran
berlangsung rutin dalam waktu dua pekan.
Dalam setiap penyelenggaran terdapat ratusan stand pameran yang terdiri dari instansi pemerintah provinsi dan vertikal, pemkab/pemkot, BUMN, BUMD, swasta hingga stand pelaku ekonomi masyarakat lainnya. Acara juga dimeriahkan dengan berbagai lomba diantaranya lomba tarian adat antar etnis. Sementara itu terlihat tiga orang sales promotion girl atau lebih populer dengan sebutan SPG, yang menawarkan dan mempresentasekan sample product rokok merek Djarum Clavo. Sebagai bagian sales promotion yang mempromosikan produk dan menjual produk ke konsumen atau khalayak ramai, para SPG selalu menarik perhatian dalam perhelatan sebuah event, dapat dilihat dari penampilan fisik (outlook), desain pakaian (dress code), kemampuan atau gaya komunikasi (skill) dan bahasa tubuh (body language) yang secara keseluruhan membentuk performance keseluruhan dari seorang SPG. Sehingga mereka harus terlihat cantik, memikat dan menggoda, karena dibutuhkan biaya besar untuk untuk melakukan promo produk, apa lagi yang masih baru dan belum terlalu dikenal, maka wajar jika perusahaan yang menggunakan tenaga penjualan akan mencari calon SPG yang berwajah cantik dan berpenampilan menarik. Hal ini karena terkait dengan peran SPG yang dapat diibaratkan menjadi duta bagi perusahaan dalam memperkenalkan produk dengan menemui dan berinteraksi dengan calon pelanggan potensial. Peran SPG ini dianggap strategis karena merupakan jajaran frontliner yang langsung berhubungan dengan konsumen yang diharapkan dapat membantu meningkatkan image produk/jasa perusahaan dan sekaligus angka penjualannya.
Dalam setiap penyelenggaran terdapat ratusan stand pameran yang terdiri dari instansi pemerintah provinsi dan vertikal, pemkab/pemkot, BUMN, BUMD, swasta hingga stand pelaku ekonomi masyarakat lainnya. Acara juga dimeriahkan dengan berbagai lomba diantaranya lomba tarian adat antar etnis. Sementara itu terlihat tiga orang sales promotion girl atau lebih populer dengan sebutan SPG, yang menawarkan dan mempresentasekan sample product rokok merek Djarum Clavo. Sebagai bagian sales promotion yang mempromosikan produk dan menjual produk ke konsumen atau khalayak ramai, para SPG selalu menarik perhatian dalam perhelatan sebuah event, dapat dilihat dari penampilan fisik (outlook), desain pakaian (dress code), kemampuan atau gaya komunikasi (skill) dan bahasa tubuh (body language) yang secara keseluruhan membentuk performance keseluruhan dari seorang SPG. Sehingga mereka harus terlihat cantik, memikat dan menggoda, karena dibutuhkan biaya besar untuk untuk melakukan promo produk, apa lagi yang masih baru dan belum terlalu dikenal, maka wajar jika perusahaan yang menggunakan tenaga penjualan akan mencari calon SPG yang berwajah cantik dan berpenampilan menarik. Hal ini karena terkait dengan peran SPG yang dapat diibaratkan menjadi duta bagi perusahaan dalam memperkenalkan produk dengan menemui dan berinteraksi dengan calon pelanggan potensial. Peran SPG ini dianggap strategis karena merupakan jajaran frontliner yang langsung berhubungan dengan konsumen yang diharapkan dapat membantu meningkatkan image produk/jasa perusahaan dan sekaligus angka penjualannya.
Sedangkan
hadirnya badut ikan paus sebagai ikon atau maskot konservasi Taman Nasional Perairan
(TNP) Laut Sawu adalah untuk menarik perhatian pengunjung. Dengan mengambil
karakter hewan laut mamalia ini yang terlihat lucu dan memikat orang-orang
untuk datang mendekat dan berfoto bersama badut sebagai kenangan atau sekedar
mendokumentasikannya, terlebih kepada anak-anak, ada yang senang atau
sebaliknya sangat takut dengan kehadiran boneka badut besar ini. Badut dengan
kostum yang menarik dan atraktif kadang menggoda atau digoda pengujung atau
juga dengan berjoget genit mengikuti musik yang terdengar untuk membuat
pengunjung terlihat senang. Dahulu badut lebih sering muncul di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII) dan Taman Impian Jaya Ancol (Dufan) yang rupanya mengikuti
konsep Disneyland, sekarang kehadiran
badut lucu ini mulai dimanfaatkan untuk tujuan promosi dan lain-lain. Tak
berbeda dengan peran SPG dalam memperkenalkan produk, badut lucu juga dapat
menarik perhatian pengunjung untuk singgah ke stand dan memperlihatkan
informasi yang dapat diberikan.
SPG
dan badut menjadi sebuah cara membangkitkan kemeriahan sebagai sarana promosi,
bahkan kadang pengunjung lebih tertarik melihat-lihat SPG dan badut ketimbang
acara utamanya sendiri. Dalam sistem
pemasaran dua cara ini sebagai pendukung suatu produk atau jasa untuk diketahui
publik, maka diperlukan tenaga promosi yang mempunyai daya tarik untuk menarik perhatian.
(*)
Kupang,
16 Agustus 2013
©daonlontar.blogspot.com