photo: Reuters |
Kenapa manusia selalu membuat
kesalahan dalam hidup, jika kita berjanji untuk tidak mengulang kesalahan yang
sama, kenapa kesalahan itu masih terulang. Apakah kita bagian dari kesalahan
yang seolah terencana
itu!. Dalam hidup memang ada doktrin yang mengajarkan untuk mengikuti yang benar dan menjauhi
yang salah. Jika dengan parameter yang
telah diyakini maka seharusnya dengan mudah kita bisa membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk. Namun yang namanya manusia sesungguhnya adalah mahluk fana yang selalu berbuat salah.
Manusia adalah mahluk yang lemah, dan
karena itu manusia selalu memiliki kelemahan. Titik inilah yang dimanfaatkan
oleh pihak-pihak yang punya kepentingan untuk menjerumuskan kita dalam
kehinaan. Seberapa besar dosa yang kita lakukan akan diganjar dengan seberapa
besar kesalahan itu dilakukan, ada hukuman duniawi ada pula hukuman langit.
Hanya tentu tak ada bisa memberikan gambaran sesungguhnya dari hukuman langit
itu, karena sesuatu yang sangat futuristik atau akan terjadi kemudian. Manusia
berjalan diatas takdir yang telah ditentukan, namun pola ikhtiar yang bisa
memperjelas kemana takdir seseorang akan pergi menyerong atau lurus.
Kesalahan
yang kita perbuat kelak akan menjadi semacam layar berjigsaw yang memutar semua tentang apa yang telah terjadi
sebelumnya, apa yang telah kita lakukan dan bagaimana harus menerima apa yang akan
diganjarkan, namun sebaliknya jika kita bisa mengarahkan semua haluan dari
kesalahan yang terencana itu, maka setidaknya kita telah berbuat dua hal
terbaik yaitu menjauhi perbuatan yang berujung pada kesalahan dan melakukan
sebuah kebaikan yang mengarah kepada kebenaran dengan menjauhi hal yang membuat
manusia selalu melakukan kesalahan yang sama!. (*)
Sebuah
kontemplasi singkat!
Kupang, 10 Mei 2013
©daonlontar.blogspot.com
©daonlontar.blogspot.com