Jumat pekan lalu (3/04/2013) Kick Andy on Location mengambil tempat di Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur, bersama salah satu entitas anak muda
Kota Kupang yang tergabung dalam Geng Motor iMut. Kick Andy on Location sendiri adalah sebuah tayangan Kick Andy Show dari MetroTv yang turun langsung ke lapangan untuk mencari hal-hal yang
dapat memberikan inspirasi kepada para pemirsa di seluruh nusantara, dan memang tidak
salah jika pihak MetroTv akhirnya memilih Geng Motor iMut Kota Kupang dalam episode kali ini.
Entah bagaimana nama geng motor ini menjadi menarik
untuk didiskusikan. “Geng motor” selama ini dipersepsikan negatif bagi masyarakat,
selain selalu membuat ulah tentu juga membuat ketakutan bagi masyarakat akan aksi
berkelompok dengan menggunakan kendaraan beroda dua, “geng” yang berarti berkelompok, memiliki power
dan seolah superior dalam aksinya, makna tersebut kemudian
bertolak belakang dengan nama “Imut”
yang bisa diartikan kecil, mungil dan lucu. Mungkin hal inilah yang menjadi
semacam brand, bahwa geng motor ini berbeda
dengan geng motor lainnya yang hanya memberikan hal negatif,
tanpa memberikan sesuatu yang bermanfaat.
Geng motor anak Kota Kupang ini dipilih bukan karena
prestasinya dijalanan tetapi lebih pada aktivitasnya di masyarakat. Dinamai
Geng Motor iMut, sesungguhnya adalah singkatan dari Aliansi Masyarakat Peduli Ternak,
namun belakangan mereka memberi makna singkatan dengan “Inovasi, Mobilisasi
untuk Transformasi”. Dalam kesempatan itu host Kick Andy, Andy Noya juga turun ke kampung-kampung terpencil
binaan Geng Motor iMut untuk menemukan tokoh-tokoh inspiratif
lainnya,
yaitu Bapak Jhony Manoe di Desa Tanini, Kecamatan Takari, Kabupaten
Kupang. Tokoh ini adalah mantan dosen yang memilih berhenti
jadi PNS dan kemudian mengabdikan diri untuk membantu meningkatkan
pendidikan masyarakat di desa terpencil di kampung halamannya. Selain itu juga ada Ibu Ita Adoe di Kampung Kelapa
Tinggi, Kecamatan Mata Air, Kabupaten Kupang, yang adalah seorang penggerak
dan pejuang kehidupan bagi anak-anak di
kampung tersebut.
Menarik apa yang melatarbelakangi berdirinya Geng Motor
iMut. Berangkat dari kegelisahan bahwa Nusa Tenggara Timur pernah menjadi
gudang ternak nasional, namun seiring waktu hal itu hanya menjadi kenangan saja.
Dunia pendidikan di Nusa Tenggara Timur terkhusus keberadaan Fakultas Peternakan, yang diharapkan mampu mengembalikan
citra negeri Flobamora dalam pembudidayaan ternak, ternyata hanya berjalan di tempat. Hal
ini diindikasikan dari begitu banyaknya sarjana peternakan yang bekerja diluar
dari spesifikasi ilmu yang ditimba dikampus. Alhasil sarjana peternakan yang
seharusnya ada dilapangan dalam upaya meningkatkan menejemen pengelolaan
peternakan dari hulu hingga hilir, ternyata jauh pangang dari api. Sesuatu yang
sungguh menjadi ironi kala peternakan yang seharusnya dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat justru semakin menurun
produktivitasnya
padahal disisi lain semakin banyak masyarakat yang telah bergelar sarjana
peternakan.
Sejak tahun 2005, diawali dengan diskusi-diskusi informal oleh para alumni Fakultas Peternakan Undana (FAPET), maka muncul ide untuk membakukan dalam bentuk organisasi yang dapat langsung menerapkan langkah konkrit untuk menjawab kegelisahan pembangunan pertanian-peternakan melalui aksi turun ke kampung-kampung untuk mengurus ternak sapi dengan memberikan penyuluhan dan mengajarkan inovasi dan teknologi pengembangan ternak sapi. Aksi komunitas ini lebih berlandaskan kepada keprihatinan terhadap kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat petani dan peternak di wilayah-wilayah terpencil dengan berbagi ilmu, inovasi dan rekayasa teknologi yang mudah, murah dan ramah lingkungan berdasarkan potensi yang dimiliki wilayah tersebut. Maka hadirlah apa yang disebut Komunitas Geng Motor iMut dengan mengendarai motor, mereka berbagi ilmu dari kampung ke kampung. Seiring waktu berjalan Geng motor iMuT yang semula hanya komunitas kecil telah memiliki 50-an anggota aktif dengan dukungan 500-an anggota pasif atau simpatisan. Anggota geng motor ini berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan juga latar belakang pekerjaan seperti pegawai negeri, pegawai swasta hingga LSM.
Beberapa transfer knowledge
yang telah dilakukan diantaranya adalah aplikasi inovasi pakan ternak berbasis
bahan lokal, Blok Suplement Pakan Gula Lontar (BSPGL) untuk ternak sapi, pembuatan
briket arang dan kompornya, pengolahan limbah peternakan dalam menghasilkan energi
alternatif
(Biogas), desalinator pengubah air laut menjadi air tawar dan garam tanpa mesin
atau tanpa menggunakan listrik atau bahan bakar dan masih banyak lagi transfer knowledge lainnya. Selain itu
masih banyak lagi mimpi-mimpi komunitas Geng Motor iMut lainnya dalam
pemberdayaan masyarakat di tingkat lokal yang berharap dapat terealisasi di masa
yang akan datang.
Keberadaan Geng Motor iMut ini tak lepas
dari sosok yang mengawal perjalanan pembentukan organisasi hingga kini menuai
banyak prestasi, Ia adalah Noverius H.
Nggili, S.Pt atau yang lebih akrab dengan panggilan Frits, yang menjabat Koodinator Umum Geng
Motor iMut sejak tahun
2005 hingga kini. Alumni Fakultas
Peternakan, Universitas Nusa Cendana tahun 2002 ini, sejak tahun 2003 menjadi
PNSD Pemerintah Kota Kupang dan saat ini menjabat sebagai Kapala Sub Bagian
Perekonomian pada Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat
Daerah Kota Kupang - NTT. Pria
tambun yang baru saja menanggalkan rambut gondrongnya ini menganggap
pekerjaan sebagai PNS adalah sampingan dan pekerjaan utamanya adalah berada di
tengah masyarakat miskin dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya melalui
pelayanan berbasis ilmu, inovasi dan rekayasa teknologi.
Tak
di
nyana di era
modern saat ini setiap organisasi harus memiliki semacam mantera yang menjadi
esensi penyemangat agar organisasi tetap eksis. Geng motor Imut juga tidak
luput dari hal demikian.“Tapaleuk urus ternak” adalah mantera Geng Motor Imut yang
berarti bertualang sambil mengurus ternak, idealisme semangat ini juga
menelurkan motto organisasi yaitu “berbagi
ilmu sebelum ajal menjemput”. Berbagai prestasi dan penghargaan telah
diterima oleh Geng Motor Imut
baik untuk tingkat regional hingga nasional, seperti Penghargaan Academia Award
untuk kategori Sains, Inovasi dan Keteknikan dari FAN NTT tahun 2010. Menjadi peserta 103 Inovasi Indonesia yang
dilaksanakan oleh Business Innovation
Center Indonesia - Kemenristek RI tahun 2011.
Menjadi finalis dan masuk empat besar nasional dalam Expo Mandiri Young Technopreneur Award untuk Kategori Pengolahan
Air Bersih dengan Inovasi Desalinator tahun 2011 dan Penghargaan Energi oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada kategori Prakarsa Perorangan tahun
2012 lalu.
Demikianlah kiranya energi anak muda yang dikawinkan dengan idealisme melahirkan semangat-semangat perubahan tanpa perintah dari atas, tetapi lebih bergerak di arus bawah yang menyentuh wilayah pemberdayaan masyarakat desa. (*)
Demikianlah kiranya energi anak muda yang dikawinkan dengan idealisme melahirkan semangat-semangat perubahan tanpa perintah dari atas, tetapi lebih bergerak di arus bawah yang menyentuh wilayah pemberdayaan masyarakat desa. (*)
Photo sources: Noverius Nggili
Kupang, 07 Mei 2013
©daonlontar.blogspot.com
©daonlontar.blogspot.com