Minggu, 26 Juni 2016

Kini Lima Bulan Sudah Usiaku…


Usiaku telah mencapai lima bulan, memang bulan-bulan awal pertumbuhan seorang bayi sungguh luar biasa. Dari semula memiliki fungsi indra dan gerak tubuh yang terbatas, namun kini fungsi indra dan gerak tubuh semakin meningkat. Alangkah senangnya diriku setelah melewati tahapan bulan demi bulan karena pertumbuhan berat dan tinggiku semakin meningkat hari demi hari.

comments
Kamis, 26 Mei 2016

Di Bulan ke Empat


Waktu memang bergulir cepat, usiaku sudah empat bulan. Di saat rambutku mulai memanjang, yang kadang suka memelintirnya di saat menyusu. Tanganku semakin kuat mencengkram dan bisa memegang mainan-mainanku. Kuku-kuku jemariku cepat sekali memanjang, hingga ayah ibuku harus hati-hati untuk memotongnya menjadi pendek, karena bisa saja melukai wajahku sendiri atau menyakiti ayah ibuku. Kini aku tidak lagi serius menghitung jari jemari tetapii lebih suka menguncangkannya kuat-kuat seperti orang dewasa yang baru habis menyelesaikan pekerjaan besar. Kini tanganku juga sudah meraih jemari kaki-kakiku, mengengam erat dan ingin meariknya lebih kuat lagi. Jari-jemariku juga sudah ingin menjelajah merasakan berbagai tekstur ferlak kasur hingga apa yang berhasil aku raih.

comments
Selasa, 10 Mei 2016

Masih Suramnya Wajah Perempuan dan Anak Di Provinsi Nusa Tenggara Timur


Pembangunan di berbagai bidang sejatinya ditujukan untuk seluruh penduduk, tanpa membedakan laki-laki atau perempuan. Pada kenyataannya hasil pembangunan belum dirasakan sama antara laki-laki dan perempuan, demikian juga dengan aspek pembangunan yang belum menyentuh kebutuhan anak. Di sisi lain berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka meningkatkan kesetaraan dan keadilan Gender serta pemenuhan hak anak. Sebagai gambaran data, keadaan penduduk tahun 2014 menunjukkan bahwa secara umum penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Persentase penduduk perempuan sebesar 50,45 persen sedangkan laki-laki sebesar 49,55 persen. Sex ratio penduduk Nusa Tenggara Timur sebesar 98,23, artinya dari setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki.

comments
Selasa, 03 Mei 2016

Profil Gender dan Anak Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2015

Permasalahaan mendasar pembangunan adalah belum tersentuhnya hasil pembangunan ke kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan. Karena memiliki daya tawar yang rendah maka kelompok ini sering terabaikan dalam pembangunan. Kelompok rentan ini meliputi penduduk miskin, penduduk penyandang cacat, penduduk wilayah terpencil, penduduk usia lanjut, petani, nelayan dan sebagainya. Dalam kelompok-kelompok tersebut perempuan dan anak adalah kelompok terbesar yang seharusnya juga mendapatkan perhatian. Atas dasar tersebut kesetaraan Gender telah menjadi perhatian dan menjadi salah satu strategi pembangunan nasional. Namun hal ini perlu ditunjang dengan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan Pengarusutamaan Gender antar kementerian dan lembaga, antar-tingkat pemerintahan hingga antar-kewilayahan. Sehingga koordinasi sangat diperlukan dalam terutama dalam menyusun Program dan kegiatan yang memberikan manfaat kepada kelompok perempuan dan laki-laki.

comments
Selasa, 26 April 2016

Alhamdulillah, Tiga Bulan Pertamaku!

Aku sudah berusia 3 bulan sekarang, sudah seperempat tahun masaku. Menurut buku petunjuk pengasuhan bayi, aku sudah boleh dibawa keluar rumah mengenal lingkungan tempat tinggal disekitarku. Aku juga sudah mengenal bagian tubuhku, aku selalu memperhatikan jemariku dengan seksama, mengengamnnya, menguncangkannya dan seolah mulai berhitung, dan berhitung sepertinya adalah pengalaman manusia sejak dilahirkan. Sejak bulan kedua aku memang suka memasukan jari di dalam mulutku, hingga kini aku bisa memasukan keempat jari dalam mulutku dan bergantian jari kanan dan kiri. Sekarang mulutku juga sering mengeluarkan sedikit lidah seperti menyusu, memainkan lidah seperti bercanda dan itu membuat orang tuaku tertawa.

comments
Minggu, 24 April 2016

Aku, Kambing Jantan & Aqiqah

Usiaku sudah hampir tiga bulan dan orangtuaku baru memiliki kesempatan untuk menghidupkan syiar dan sunnah Rasulullah SAW dengan mengadakan tasyakuran/aqiqahku. Seekor kambing jantan berwarna kream yang kuat dan sehat telah disediakan, untuk disembelih sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat tertentu. Kata aqiqah berasal dari kata Al-Aqqu yang berarti memotong, yang dimaksudkan rambut di kepala aku yang baru lahir. Sehingga Kambing yang dipotong di sebut aqiqah karena rambutku dipotong setelah kambing jantan yang disiapkan oleh ayah disembelih. Semoga kambingku yang menjadi wujud pengorbanan menjadi penebusku, seperti Nabi Ismail yang ditebus dengan seekor kibas (kambing) dalam kisah Nabi Ibrahim AS. Ada juga pendapat bahwa aqiqah adalah pembebasan diriku dari jin yang mengiringi semenjak lahir. Selain itu dengan aqiqah aku telah dapat melepaskan syafaat bagi kedua orangtuaku.

comments
Selasa, 19 April 2016

Budaya Kosu di Timor dan Ma’ Toding di Toraja


Budaya Kosu, foto: fb Atoni van Timor

Kebudayaan itu seperti spora yang yang terbawa angin, entah kemana dan kemudian akan tumbuh dan menjadi sebuah kebudayaan sebagai jejak dari kebudayaan asalnya, atau seperti biji-bijian yang di bawa burung dalam perutnya untuk dibuang ke ranah jauh, bertumbuh dan menjadi pohon kebudayaan yang baru di tanah tempat berlabuh. Sulit untuk menemukan asal muasal budaya karena budaya tumbuh tanpa pemberitahun, bergerak tanpa peta dan berkembang tanpa mengenal dimensi.

comments

Catatan....!!!

Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!


 
;