Rabu, 16 Februari 2022

Nico L. Kana

Nico L. Kana lahir 10 Agustus 1937 di Payeti, Sumba Timur, NTT. Ia menempuh pendidikan dasar dan lanjutan pertama di Payeti. Kemudian melanjutkan ke sekolah lanjutan atas di Surabaya. Pendidikan tingginya diperoleh di berbagai tempat, di Indonesia maupun luar negeri.

Tahun 1962 lulus Sarjana Pendidikan dari Universitas Satya Wacana di Salatiga. Tahun 1966 meraih gelar M.A. dalam Antropologi Budaya dari Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat. Lalu pada tahun 1973-1974  serta 1976 berkunjung untuk studi ke Vrije Universitet di Amsterdam, Belanda, dan meraih gelar Doktor Antropologi di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia pada tahun 1978.

comments
Selasa, 05 Oktober 2021

Puisi Pertama Gerson Poyk

Bagi yang berkecimpung dalam dunia sastra di Nusa Tenggara Timur, sudah mengiyakan bahwa Gerson Poyk adalah perintis sastra di Nusa Tenggara Timur. Gerson Poyk (1931-2017) sudah dikenal luas sebagai Tokoh kelahiran NTT yang sangat produktif menghasilkan karya sastra yang diterbitkan secara nasional. Tanggal kelahiran beliau 16 Juni, dijadikan sebagai Hari Sastra NTT. Dan juga untuk memperingati kiprah beliau di sastra nasional, secara monumental namanya diabadikan menjadi sebuah nama Taman Budaya di Kota Kupang yaitu Taman Budaya Gerson Poyk.

comments
Rabu, 19 Agustus 2020

Mick Jagger di Malaka – Nusa Tenggara Timur


Bagi generasi 80 dan 90-an, siapa yang tidak mengenal Mick Jagger. Pentolan dan vokalis grup band The Rolling Stones asal Inggris yang mengusung aliran rock, blues rock, rock and roll hingga country rock. Gema Mick Jagger juga sampai ke Pulau Timor, banyak kaula muda yang mengemari sang lagenda musik rock ini, poster Rolling Stones ada di kamar-kamar anak muda. Logo dari band bertebaran di Kota Kupang, orang Kupang biasa menyebutnya logo lo lidah atau menjulurkan lidah, sebagaimana ikon dari Mick Jagger sendiri.

comments
Selasa, 18 Agustus 2020

Tentang buku!


Setiap orang punya minat masing-masing. Minat ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dari kecil hingga kita dewasa, dari keluarga hingga teman atau juga bukan dari keduanya. Minat ini yang kemudian menjadi hobby. Sedari sekolah dasar saya punya ketertarikan khusus dengan buku. Saya suka sekali mencium aroma buku tulis yang baru dibeli di toko dan atau buku mata pelajaran baik yang lama dan baru. Ada aroma memori dari bau buku-buku itu. Ia seperti makanan, bukan untuk perut tetapi untuk jiwa.

comments
Sabtu, 02 Juni 2018

Membuka Tirai Laut


Mural dan grafitti sudah bukan barang baru di dinding-dinding kota. Begitupun dengan Kota Kupang. Pada kali ini, sebanyak lima seniman mancanegara yang tergabung dalam Arts 4 Israel melakukan aksinya dalam lawatan untuk pertama kalinya di Kota Kupang – Timor Barat. Mereka berafiliasi dengan komunitas perupa lokal di Kota Kupang yang juga bersama-sama melukis dinding tembok bangunan pertokoan di Kota Lama Kupang atau tepatnya di Kelurahan Lai-Lai Besi Kopan (LLBK) pada 22-23 Februari 2018 lalu. Aksi mereka cukup menyita warga kota yang sedang beraktifitas di pusat perekonomian tertua di Pulau Timor ini, ada yang heran dan menampilkan wajah kebingungan kala melihat aksi mereka, ada juga yang kagum dan juga yang sedang menarik kesimpulan di dalam kepalanya.

comments
Kamis, 10 Mei 2018

Kosmologi Timor


Foto credit: EL Ghyzel Glenn

Raputasi besar keberadaan manusia di kehidupan ini adalah karena manusia memiliki akal pikiran. Dan akal yang menentukan sikap dan pola tingkah laku selanjutnya dan kemudian menjadi pandangan yang harus ditempuhnya. Masyarakat Timor sebagai entitas awal penghuni pulau Timor telah memiliki keakraban dengan pandangan khusus tentang alam semesta, tentang kosmos. Inilah menjadi dasar awal pandangan dan penilaian terhadap kosmos. Relasi pola hubungan dasar ini yang dibangun dalam sebuah tata tertib kosmos dan membentuk pola berpikir kosmis, di mana manusia hanyalah sebuah bagian kecil dari alam semesta ini, atau sebagai pelengkap kosmos yang terletak menetap dalam peredaran di raya ini.

comments
Rabu, 10 Januari 2018

Ode untuk Almarhumah Sri Wulandari Nurmia


Saya masih ingat di sekitaran awal tahun 2000-an di tanah leluhur bugis, saya masih menyaksikan dudukan adat antara tetua keluarga kami dengan ayahmu, yang mana terlihat ayahmu dengan wajah datar mengambil keputusan berat yang kelak sangat berpengaruh besar pada dirimu. Kamu hanyalah bocah kecil bermata sipit dengan wajah yang bulat. Namamu Wulan!.

comments

Catatan....!!!

Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!


 
;