Tahun 1962 lulus Sarjana Pendidikan dari Universitas Satya Wacana di Salatiga. Tahun 1966 meraih gelar M.A. dalam Antropologi Budaya dari Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat. Lalu pada tahun 1973-1974 serta 1976 berkunjung untuk studi ke Vrije Universitet di Amsterdam, Belanda, dan meraih gelar Doktor Antropologi di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia pada tahun 1978.
Tahun 1962 lulus Sarjana Pendidikan dari Universitas Satya Wacana di Salatiga. Tahun 1966 meraih gelar M.A. dalam Antropologi Budaya dari Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat. Lalu pada tahun 1973-1974 serta 1976 berkunjung untuk studi ke Vrije Universitet di Amsterdam, Belanda, dan meraih gelar Doktor Antropologi di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia pada tahun 1978.
Bagi yang berkecimpung dalam dunia sastra di Nusa Tenggara Timur, sudah mengiyakan bahwa Gerson Poyk adalah perintis sastra di Nusa Tenggara Timur. Gerson Poyk (1931-2017) sudah dikenal luas sebagai Tokoh kelahiran NTT yang sangat produktif menghasilkan karya sastra yang diterbitkan secara nasional. Tanggal kelahiran beliau 16 Juni, dijadikan sebagai Hari Sastra NTT. Dan juga untuk memperingati kiprah beliau di sastra nasional, secara monumental namanya diabadikan menjadi sebuah nama Taman Budaya di Kota Kupang yaitu Taman Budaya Gerson Poyk.
Rabu, 19 Agustus 2020
Flobamora,
Pariwisata,
Pulau Timor,
Tokoh
Mick Jagger di Malaka – Nusa Tenggara Timur
Bagi generasi 80 dan 90-an, siapa yang tidak mengenal Mick Jagger. Pentolan
dan vokalis grup band The Rolling Stones asal Inggris yang mengusung aliran rock, blues rock, rock and roll hingga
country rock. Gema Mick Jagger juga sampai ke Pulau Timor, banyak kaula
muda yang mengemari sang lagenda musik rock ini, poster Rolling Stones ada di kamar-kamar anak muda. Logo dari band bertebaran di Kota Kupang, orang Kupang biasa
menyebutnya logo lo lidah atau menjulurkan
lidah, sebagaimana ikon dari Mick Jagger sendiri.
Setiap orang punya minat masing-masing. Minat
ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dari kecil hingga kita dewasa, dari
keluarga hingga teman atau juga bukan dari keduanya. Minat ini yang kemudian
menjadi hobby. Sedari sekolah dasar saya punya ketertarikan khusus dengan buku.
Saya suka sekali mencium aroma buku tulis yang baru dibeli di toko dan atau
buku mata pelajaran baik yang lama dan baru. Ada aroma memori dari bau
buku-buku itu. Ia seperti makanan, bukan untuk perut tetapi untuk jiwa.
Mural
dan grafitti sudah bukan barang baru di dinding-dinding kota. Begitupun dengan
Kota Kupang. Pada kali ini, sebanyak lima seniman mancanegara yang tergabung
dalam Arts 4 Israel melakukan aksinya
dalam lawatan untuk pertama kalinya di Kota Kupang – Timor Barat. Mereka berafiliasi
dengan komunitas perupa lokal di Kota Kupang yang juga bersama-sama melukis
dinding tembok bangunan pertokoan di Kota Lama Kupang atau tepatnya di
Kelurahan Lai-Lai Besi Kopan (LLBK) pada 22-23 Februari 2018 lalu. Aksi mereka
cukup menyita warga kota yang sedang beraktifitas di pusat perekonomian tertua
di Pulau Timor ini, ada yang heran dan menampilkan wajah kebingungan kala
melihat aksi mereka, ada juga yang kagum dan juga yang sedang menarik
kesimpulan di dalam kepalanya.
Foto credit: EL Ghyzel Glenn
Raputasi besar keberadaan manusia di
kehidupan ini adalah karena manusia memiliki akal pikiran. Dan akal yang menentukan
sikap dan pola tingkah laku selanjutnya dan kemudian menjadi pandangan yang
harus ditempuhnya. Masyarakat Timor sebagai entitas awal penghuni pulau Timor
telah memiliki keakraban dengan pandangan khusus tentang alam semesta, tentang
kosmos. Inilah menjadi dasar awal pandangan dan penilaian terhadap kosmos.
Relasi pola hubungan dasar ini yang dibangun dalam sebuah tata tertib kosmos
dan membentuk pola berpikir kosmis, di mana manusia hanyalah sebuah bagian
kecil dari alam semesta ini, atau sebagai pelengkap kosmos yang terletak
menetap dalam peredaran di raya ini.
Saya
masih ingat di sekitaran awal tahun 2000-an di tanah leluhur bugis, saya masih
menyaksikan dudukan adat antara tetua keluarga kami dengan ayahmu, yang mana
terlihat ayahmu dengan wajah datar mengambil keputusan berat yang kelak sangat
berpengaruh besar pada dirimu. Kamu hanyalah bocah kecil bermata sipit dengan
wajah yang bulat. Namamu Wulan!.
Langganan:
Postingan (Atom)
My Facebook
Catatan....!!!
Menulis bukan bakat, tetapi kemauan. Dalam kisah setiap orang pasti akan menuliskan apa ada yang ada di pikiran dan perasaannya.. Secara perlahan menulis mengantarkan seseorang menuju pencerahan, karena menulis membuat orang membaca dan sebaliknya membaca membuat orang menulis. Menulis merupakan pembelajaran, dan tidak hanya sekumpulan kalimat tetapi merupakan sekumpulan nilai dan makna. Kini cara menulis tidak lagi menggunakan pahat dan batu, tongkat dan pasir atau dengan kemajuan teknologi tidak lagi dengan tinta dan kertas tetapi sudah beranjak pada keyboard dan screen. Banyak kisah dan sejarah masa lalu yang tidak terungkap, karena tak ada yang mencatatnya atau bahkan lupa untuk mencatatnya. Mengutip kalimat singkat milik Pramoedya Anantatoer, “hidup ini singkat, kita fana, maka aku akan selalu mencatatnya! Agar kelak abadi di kemudian hari…” Catatan adalah sebuah kesaksian dan kadang juga menjadi sebuah pembelaan diri. Seseorang pernah memberiku sebuah diary, dengan sebuah catatan yang terselip. Kelak aku akan mengembalikannya dalam keadaan kosong karena aku telah mencatatnya di sini….!!!